Mata adalah jendela dunia, namun sering kali kesehatan mata diabaikan hingga gangguan penglihatan muncul secara tiba-tiba. Padahal, banyak gangguan mata yang bisa dicegah atau dikendalikan bila dideteksi lebih awal melalui pemeriksaan rutin.

PAFI KOTABUMI (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengingatkan masyarakat bahwa pemeriksaan mata secara berkala sangat penting, tidak hanya untuk mereka yang sudah memakai kacamata atau mengalami keluhan, tetapi juga untuk orang yang merasa matanya sehat. Kesehatan mata yang dijaga dengan baik sejak dini dapat mencegah kebutaan dan menjaga kualitas hidup di masa depan.

Mengapa Pemeriksaan Mata Rutin Itu Penting?

Banyak gangguan mata berkembang secara perlahan tanpa gejala pada tahap awal. Misalnya, glaukoma—penyebab kebutaan permanen yang umum—sering kali tidak menunjukkan gejala sampai sudah menyebabkan kerusakan saraf mata yang serius. Begitu juga dengan retinopati diabetik atau degenerasi makula akibat usia.

PAFI KOTABUMI menekankan bahwa dengan pemeriksaan mata rutin, dokter bisa mendeteksi masalah sebelum berkembang menjadi kondisi serius. Deteksi dini memungkinkan penanganan yang lebih efektif dan mencegah komplikasi seperti kehilangan penglihatan permanen.

Gangguan Mata yang Bisa Diketahui Melalui Pemeriksaan Rutin

Berikut beberapa penyakit mata yang dapat dicegah atau dikendalikan melalui pemeriksaan rutin:

1. Glaukoma

Penyakit ini merusak saraf optik dan sering kali tidak disadari karena tidak menyebabkan rasa sakit atau gangguan penglihatan di awal. Jika tidak ditangani, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan permanen.

2. Katarak

Terjadi akibat lensa mata yang mengeruh, menyebabkan penglihatan kabur. Katarak umumnya berkembang seiring usia dan dapat diatasi dengan operasi yang sederhana jika terdeteksi sejak awal.

3. Retinopati Diabetik

Merupakan komplikasi dari diabetes yang menyerang retina. Tanpa pemeriksaan rutin, kerusakan retina bisa berlangsung tanpa gejala hingga tahap lanjut.

4. Degenerasi Makula

Kondisi ini menyebabkan hilangnya penglihatan pusat, sering terjadi pada usia lanjut. Pemeriksaan mata rutin bisa mengidentifikasi gejala awal dan memperlambat perkembangan penyakit.

5. Mata Kering Kronis dan Infeksi

Keluhan mata kering, iritasi, atau infeksi ringan bisa berdampak serius bila tidak ditangani. Pemeriksaan akan membantu dokter memastikan kondisi tersebut dan memberikan solusi yang tepat.

Kapan Harus Mulai Melakukan Pemeriksaan Mata?

PAFI KOTABUMI menyarankan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan mata secara berkala dengan jadwal sebagai berikut:

  • Anak-anak: Pertama kali sebelum usia 3 tahun, lalu sebelum masuk sekolah, dan secara rutin selama masa sekolah.

  • Dewasa usia 20–39 tahun: Setiap 5–10 tahun, terutama jika tidak ada keluhan.

  • Usia 40–64 tahun: Setiap 2–4 tahun, karena risiko gangguan mata mulai meningkat.

  • Usia 65 tahun ke atas: Setiap 1–2 tahun, karena risiko katarak, glaukoma, dan degenerasi makula makin tinggi.

  • Penderita diabetes atau hipertensi: Setidaknya sekali dalam setahun, karena risiko komplikasi mata lebih tinggi.

Pemeriksaan Apa Saja yang Dilakukan?

Dalam pemeriksaan mata rutin, beberapa jenis tes yang umum dilakukan antara lain:

  • Tes ketajaman penglihatan

  • Pemeriksaan tekanan bola mata (untuk deteksi glaukoma)

  • Pemeriksaan retina dengan oftalmoskop

  • Tes lapang pandang

  • Pemeriksaan gerakan mata dan respon pupil

PAFI KOTABUMI menjelaskan bahwa semua prosedur ini tidak menyakitkan dan biasanya memakan waktu kurang dari 30 menit. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di klinik mata, rumah sakit, atau fasilitas layanan kesehatan yang memiliki dokter spesialis mata.

Peran PAFI KOTABUMI dalam Edukasi Masyarakat

Sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, PAFI KOTABUMI berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mata. Apoteker yang tergabung dalam PAFI berperan aktif dalam memberikan informasi mengenai obat mata, penggunaan lensa kontak yang aman, serta tanda-tanda gangguan penglihatan yang perlu diwaspadai.

Melalui program penyuluhan, kegiatan apotek, serta kerja sama dengan instansi kesehatan, PAFI KOTABUMI juga mendorong masyarakat untuk tidak menunda pemeriksaan mata dan menjaga kebersihan mata sehari-hari.

Tips Menjaga Kesehatan Mata Sehari-hari

PAFI KOTABUMI juga membagikan beberapa langkah sederhana yang dapat membantu menjaga kesehatan mata:

  • Istirahatkan mata secara berkala saat bekerja di depan layar komputer (aturan 20-20-20: setiap 20 menit, alihkan pandangan selama 20 detik ke objek 20 kaki atau lebih).

  • Konsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya vitamin A, C, dan E seperti wortel, bayam, ikan, dan buah-buahan.

  • Gunakan pelindung mata saat berada di luar ruangan atau bekerja di lingkungan berdebu.

  • Hindari menyentuh mata dengan tangan kotor untuk mencegah infeksi.

  • Gunakan pencahayaan yang cukup saat membaca atau bekerja.

Jangan Tunggu Kabur, Segera Periksa!

Kebanyakan orang baru ke dokter mata saat penglihatan sudah menurun. Padahal, pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati. Kebutaan yang disebabkan oleh glaukoma atau komplikasi diabetes sering kali tidak bisa diobati jika sudah terlambat terdeteksi.

PAFI KOTABUMI mengingatkan: menjaga kesehatan mata adalah investasi jangka panjang. Jangan menunggu gangguan muncul, apalagi menunggu sampai terlambat. Pemeriksaan mata rutin adalah langkah kecil yang bisa menyelamatkan penglihatan Anda di masa depan.